Pavilion 1 Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Kamis pagi, 10 Juli 2025, tidak seperti biasanya. Ratusan jemaah haji kloter SOC 95 yang baru saja masuk ruang Pavilion 1 langsung disambut sejumlah pejabat Kementerian Agama, Badan Penyelenggara Haji (BPH), dan perwakilan Garuda Indonesia.
Jemaah disapa satu per satu oleh Ketua PPIH Arab Saudi sekaligus Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Muchlis M Hanafi. Tampak juga menyapa jemaah Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri M.Zain, Direktur Bina Haji Mustain Ahmad, Direktur Niaga Garuda Indonesia Reza Aulia Hakim, dan PPIH Daker Bandara.
SOC 95 merupakan kloter terakhir yang akan bertolak ke Tanah Air menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Dari total 243 jemaah Kloter SOC 95, terdapat 71 orang jemaah lansia yang sebagian duduk di kursi roda. Mereka adalah kloter ‘sapu jagat’ yang berasal dari 23 kabupaten/kota dari tiga provinsi, yakni Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Provinsi Jawa Timur.
Perwakilan jemaah haji dan petugas Kloter SOC 95 juga dikalungi serban dan selendang sebagai bentuk penghormatan dari Kemenag, BP Haji, dan Garuda Indonesia. Ketua PPIH Arab Saudi Muchlis M Hanafi mengatakan kloter SOC 95 merupakan kloter terakhir untuk Garuda Indonesia.
Doa Ketua PPIH untuk Jemaah Haji

“Hari ini kami melepas kloter terakhir untuk maskapai Garuda. Alhamdulillah secara umum proses pemulangan jemaah haji yang sudah berlangsung sejak 11 Juni hingga hari ini 10 Juli 2025 berjalan dengan lancar,” kata Muchlis di Bandara Madinah.
“Kita semua tentu senang, hampir seluruh jemaah kita sudah meninggalkan Arab Saudi dan menyisakan enam kloter atau sekitar 2.600 jemaah yang akan diberangkatkan secara bertahap sampai nanti malam,” sambungnya.
Muchlis menambahkan saat menyapa dan berbincang dengan jemaah tentang perjalanan haji para jemaah merasa puas atas layanan dan perhatian petugas dalam melayani. “Alhamdulillah, jemaah puas atas layanan yang diberikan baik akomodasi, konsumsi, dan transportasi termasuk layanan petugas,” ujar Muchlis.
“Tentu bagi kami ini bukan seremonial pelepasan kloter terakhir yang mengunakan maskapai Garuda tetapi ini juga menandai berakhirnya rangkaian perjalanan spiritual yang cukup panjang dan kita berharap jemaah pulang dengan membawa haji yang mabrur serta memberikan kesejukan bagi bangsa dan negara,” sambung dia.
Inspeksi Layanan Katering Jemaah Haji

Sebelumnya, jelang berakhirnya operasional layanan haji 2025 pada hari ini, Kamis (10/7/2025), KKHI Makkah mengeluarkan hasil inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) terhadap perusahaan katering penyedia makanan jemaah haji Indonesia. Inspeksi tersebut bertujuan untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan yang dikonsumsi oleh para jemaah dan petugas agar tidak ada kontaminasi silang yang menyebabkan penyakit, seperti diare dan tifus.
Inspeksi katering haji itu mencakup upaya memastikan bahwa seluruh proses, mulai dari pengadaan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian makanan, memenuhi standar higienitas dan sanitasi yang ditetapkan.
“Dengan adanya inspeksi kesehatan lingkungan, kami berupaya untuk mencegah risiko penularan penyakit dan keracunan dari makanan yang terkontaminasi,” ungkap Penanggung Jawab Kesehatan Lingkungan KKHI Makkah Dedy Kurniawan, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Hasil IKL Tim Sanitasi dan Pengamanan Pangan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah yang berakhir operasionalisasinya pada 2 Juli 2025 merangkum bahwa dari 55 perusahaan katering, sebagian besar berkategori baik. Rinciannya, delapan perusahaan katering berkategori sangat baik, 40 perusahaan katering berkategori baik, dan sisanya berkategori cukup.
Hasil Inspeksi Layanan Katering

Inspeksi dilaksanakan dua kali, yaitu sebelum dan sesudah puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Penilaian akhir hasil IKL merupakan total rata-rata nilai dari pra dan pasca Armuzna, dengan terdapat empat interval penilaian per kategori, yaitu:
* Sangat Baik (91–100)
* Baik (81–90)
* Cukup (71–80)
* Kurang (≤70)
Delapan perusahaan katering jemaah yang berkategori sangat baik adalah United Partners Catering, Al Nadel Catering Service, Raghaeb Kitchen, Company Zad Al Mashair, Qatrat Nada Catering, Hala Al Hijaz Catering, Tadco Catering, dan Al-Jaiza Kitchen.
“Delapan katering yang memiliki penilaian sangat baik ini menunjukkan komitmen dalam memenuhi standar higienitas dan sanitasi yang ditetapkan pemerintah Indonesia,” tutur Dedy.
Sementara, sebagian besar katering yang masuk ke dalam kategori baik, menurut dia, menunjukkan kepatuhan tinggi terhadap standar kesehatan lingkungan. Mereka memiliki praktik higienitas dan keamanan pangan yang solid, serta hanya memerlukan sedikit perbaikan.
Recent Comments