Kim Kardashian dan Foto Skims Underwear Transparan yang Mengundang Perhatian

Fenomena Kim Kardashian di Industri Fashion

Kim Kardashian adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam industri fashion modern. Setiap penampilannya, baik di panggung resmi maupun sekadar unggahan Instagram, selalu mencuri perhatian media dunia. Pada 27 Agustus 2025, ia kembali memicu kontroversi setelah tampil dalam pemotretan untuk Skims, merek underwear miliknya, dengan balutan pakaian transparan yang menampilkan sisi provokatif sekaligus sensualitas tanpa kompromi.

Bagi sebagian orang, langkah ini adalah bentuk ekspresi kebebasan tubuh dan strategi marketing yang brilian. Namun, bagi yang lain, hal ini dianggap terlalu vulgar, terutama karena dilakukan di tengah sorotan publik yang juga mencakup peran Kim sebagai seorang ibu. Perdebatan semakin panas ketika foto-foto itu viral di media sosial dalam hitungan jam.

Fenomena ini memperlihatkan betapa besar kekuatan selebritas dalam membentuk narasi fashion global. Kim Kardashian tidak sekadar menjual produk, melainkan menjual gaya hidup dan simbol kebebasan.

Skims dan Strategi Marketing Kontroversial

Skims bukan hanya sekadar brand lingerie. Sejak diluncurkan pada 2019, label ini berkembang pesat menjadi salah satu merek shapewear dan underwear paling berpengaruh di dunia. Nilai pasar Skims bahkan sempat menembus miliaran dolar AS, membuat Kim Kardashian dinobatkan sebagai miliarder oleh Forbes.

Kunci kesuksesan Skims adalah pemasaran yang selalu memadukan kontroversi, inklusivitas, dan tren fashion terkini. Kampanye Skims kerap menghadirkan model dengan berbagai warna kulit, bentuk tubuh, hingga identitas gender. Namun, strategi “pushing the limit” juga menjadi ciri khasnya, seperti yang terlihat dalam pemotretan terbaru.

Provokatif untuk Awareness: Kampanye underwear transparan ini tidak sekadar menjual produk, tapi juga menciptakan percakapan global.
Eksploitasi vs Empowerment: Publik terbelah antara melihat ini sebagai empowerment perempuan atau sekadar eksploitasi tubuh untuk keuntungan komersial.
Peran Kim sebagai Icon: Dengan lebih dari 360 juta pengikut di Instagram, setiap unggahan Kim adalah “iklan gratis” yang mendunia.

Reaksi Publik dan Media

Tak butuh waktu lama, media arus utama hingga portal gosip memenuhi headline dengan pemberitaan seputar Kim Kardashian Skims underwear. Reaksi publik pun beragam:

Dukungan Fans: Banyak yang memuji keberanian Kim, menyebutnya sebagai ikon kebebasan tubuh dan ekspresi diri.
Kritik Keras: Sebagian pihak menganggap langkah ini tidak sensitif, terutama karena anak-anaknya ikut menjadi sorotan publik.
Pengaruh di Industri: Majalah fashion ternama menilai bahwa Kim berhasil mendobrak batas-batas konvensional dan mendorong industri underwear lebih berani.

Di Twitter/X, tagar #KimKardashian dan #Skims menduduki trending global selama lebih dari 24 jam.

Fashion, Seksualitas, dan Budaya Pop

Sejarah menunjukkan bahwa fashion selalu punya hubungan erat dengan seksualitas. Dari mini skirt tahun 60-an, celana low rise tahun 2000-an, hingga underwear transparan ala Kim di 2025, selalu ada narasi bahwa fashion adalah alat ekspresi sekaligus perlawanan terhadap norma sosial.

Feminisme Modern: Sebagian kalangan feminis menyebut langkah Kim sebagai bentuk pengambilalihan narasi tubuh perempuan.
Budaya Pop Amerika: Publik Amerika sudah lama terbiasa dengan strategi “shock marketing”. Kim hanya mempertegas tren tersebut.
Efek Domino: Setelah Kim, kemungkinan brand lain akan ikut mendorong kampanye lebih provokatif untuk meraih perhatian.

Dampak Terhadap Industri Fashion Global

Kontroversi Kim Kardashian Skims underwear transparan membawa dampak nyata:

Penjualan Skims Diproyeksi Naik: Publikasi gratis dari media global menjadi promosi masif.
Pengaruh Desainer Lain: Brand high fashion bisa jadi akan mengadopsi konsep transparansi lebih luas di runway.
Diskusi Etika Fashion: Isu eksploitasi vs empowerment makin jadi perdebatan serius di kalangan akademisi dan aktivis.

Kesimpulan

Kasus Kim Kardashian ini membuktikan bahwa fashion bukan hanya soal pakaian, tetapi juga narasi budaya, politik tubuh, dan strategi bisnis. Kontroversi underwear transparan Skims bisa jadi hanya satu babak dari perjalanan panjang Kim dalam mendominasi industri fashion modern.

Apakah langkah ini akan memperkuat posisi Skims sebagai merek global nomor satu di segmennya? Atau justru menuai backlash yang bisa berdampak pada citra jangka panjang? Jawabannya akan ditentukan oleh bagaimana publik dan industri merespons beberapa bulan ke depan.

Referensi: